Gadai Sertifikat Tanah Tanpa Survey: Cara, Syarat, dan Risikonya

Ketika membutuhkan pinjaman tunai cepat, salah satu hal yang bisa Anda lakukan ialah dengan memanfaatkan aset yang dimiliki, salah satunya properti seperti tanah atau rumah. Sejumlah institusi finansial memiliki produk pinjaman dengan jaminan gadai sertifikat tanah tanpa survey, dengan proses administrasi dan pencairan dalam hitungan hari.

Dengan gadai sertifikat tanah tanpa survey, pengajuan pinjaman Anda relatif lebih mudah disetujui. Namun demikian ada beberapa hal yang wajib Anda perhatikan agar prosesnya lancar dan Anda terhindar dari risiko yang tidak diinginkan. Terlebih saat ini banyak sekali institusi keuangan bodong, baik itu yang berkedok multifinance maupun koperasi juga menawarkan pinjaman serupa.

Di mana bisa gadai sertifikat tanah tanpa survey?

Terdapat beberapa lembaga keuangan yang memberikan fasilitas pinjaman dengan jaminan sertifikat tanah. Sejumlah perbankan menawarkan produk tersebut, biasanya dalam varian pinjaman multi guna. Contoh bank yang bisa dijadikan rujukan untuk gadai sertifikat tanah tanpa survey adalah Bank BRI, Bank Mandiri, Bank BNI, dan beberapa lainnya.

Selain bank, lembaga multifinance juga menyediakan produk serupa, misalnya Adira Finance, BFI Finance, dan sebagainya.

Opsi lainnya adalah Pegadaian, sebuah perusahaan milik negara yang memang memiliki spesialisasi untuk pinjaman dengan proses gadai. Di Pegadaian, bahkan Anda bisa memilih opsi pinjaman syariah untuk pembiayaan dengan jaminan gadai sertifikat tanah tanpa survey dengan platform sampai Rp200 juta.

Jika Anda harus mengajukan gadai ke lembaga lainnya, hal yang perlu dipastikan institusi tersebut memiliki legalitas yang baik dengan memiliki tanda terdaftar dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Bagaimana cara dan syarat gadai sertifikat tanah tanpa survey?

Setelah mengetahui lembaga keuangan mana yang hendak dituju, selanjutnya Anda perlu mengetahui cara gadai sertifikat tanah tanpa survey untuk mendapatkan pinjaman cepat. Secara umum cara yang dapat diikuti sebagai berikut:

Menyiapkan berkas-berkas

Persiapkan berkas-berkas yang akan dibawa ke lembaga finansial untuk pengajuan kredit. Disarankan saat membawa berkas asli dan salinan (fotocopy) saat datang ke bank atau BPR yang dituju. Adapun berkas yang dimaksud meliputi:

  1. Kartu identitas, meliputi Kartu Identitas Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK). Dan jika punya, biasanya juga akan diminta salinan kartu NPWP.
  2. Sertifikat yang dimiliki, yang paling krusial adalah  Sertifikat Hak Milik (SHM). Kendati demikian beberapa institusi juga menerima jaminan gadai seperti dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB). Untuk memperlancar proses, pastikan nama yang tertera di sertifikat sama dengan yang mengajukan dan ada di kartu identitas. Jika tidak, maka harus ada surat kuasa – dan masing-masing pihak harus sama-sama datang ke kantor lembaga keuangan terkait.
  3. Slip gaji untuk karyawan; dan surat izin/keterangan usaha untuk pengusaha. Jika pengajuan ke bank, biasanya juga akan diminta mutasi rekening yang ditunjukkan dengan salinan rekening koran yang dimiliki pengguna.

Proses Pengajuan

Setelah semua syarat disiapkan, saatnya Anda berangkat untuk datang ke kantor bank atau lembaga multifinansial yang dipilih. Ketika sampai, biasanya Anda akan diarahkan oleh petugas penyambut untuk menuju tenant sesuai layanan yang diinginkan. Untuk proses gadai sertifikat tanah tanpa survey, sebagian besar dilayani oleh tim CS yang ada di kantor terkait.

Di bagian CS ini terlebih dulu Anda akan dijelaskan tentang produk pinjaman terkait, yang mensyaratkan sertifikat tanah sebagai penjamin. Penjelasan ini termasuk terkait tenor dan cicilan yang harus dibayarkan.

Jika sudah setuju dengan penjelasan yang diberikan, tahap selanjutnya Anda akan diminta mengisi formulir pengajuan. Formulir ini akan diserahkan disertai berkas-berkas yang telah disiapkan sebelumnya. 

Selanjutnya Anda akan diminta menunggu 3-7 hari untuk proses berikutnya. Di rentang waktu tersebut, pihak bank biasanya melakukan credit scoring dengan melihat kredibilitas data Anda melalui sistem seperti SLIK (dulu BI-checking). Jika skor Anda baik, selanjutnya akan segera dicairkan ke rekening yang telah Anda isikan sebelumnya.

Memahami Risiko Gadai Sertifikat Tanah Tanpa Survey

Kendati prosesnya biasanya lebih cepat karena menggunakan sertifikat tanah sebagai jaminan, jenis pinjaman ini bukan tanpa risiko. Ada baiknya Anda memahami risiko-risiko produk pinjaman dengan gadai sertifikat tanah tanpa survey.

Aset hilang jika kolektibilitas buruk

Anda harus memikirkan dan mengkalkulasi secara matang sebelum benar-benar mengajukan pinjaman ini. Pastikan uang bulanan Anda mencukupi untuk membayar cicilan dan bunganya secara rutin pada periode utang. Karena jika kolektibilitas Anda buruk dan gagal bayar, aset Anda akan disita oleh bank. Di sini Anda akan mengalami kerugian besar, karena besaran pinjaman yang diberikan biasanya nominalnya di bawah harga dari aset yang dijaminkan tersebut.

Plafon pinjaman perlu disesuaikan

Dengan jaminan yang bisa dikatakan sangat berharga, ada baiknya gadai sertifikat tanah ini hanya dilakukan saat Anda perlu meminjam dengan nominal yang besar. Setidaknya dengan nominal 50% dari taksiran harga tanah. Untuk pinjaman dengan nominal yang lebih kecil, Anda bisa memanfaatkan BPKB untuk digadaikan dengan proses yang kurang lebih serupa (mobil/motor tidak ikut digadaikan, hanya surat-suratnya saja).

Pinjaman tenor relatif pendek

Untuk gadai sertifikat tanah tanpa survey, bisanya produk pinjaman yang ditawarkan sejenis “kredit multiguna”. Salah satu ciri khasnya produk pinjaman ini memiliki tenor yang cukup pendek. Anda harus sadar betul dan mengantisipasi dengan strategi pengaturan finansial yang tepat.

Konten

Ketahui Profil Finansial dan Tingkatkan Credit Score Anda

Bagikan Artikel Ini

Baca Artikel Lain